"THE PROPHET" MOVIE REVIEW



            Yup, ini adalah pertama kali saya menulis Blog, kali ini saya sedang mendapatkan lebih tepatnya tugas untuk menulis review mengenai sebuah film, film animasi, judulnya The Prophet! Singkatnya film ini adalah adaptasi dari buku terkenal karya Khalil Gibran. Pada awal film ini diputar menceritakan gadis kecil bernama Almitra yang dianggap tidak mau bicara dan senang sekali bermain ke sana ke mari sampai ia membuat onar di pasar dan ibunya bertanggung jawab besar atas tindakan Almitra.
            Di awal cerita, sudah diceritakan bahwa si Almitra ini memang tidak memiliki bapak, bahkan karena ia dianggap kehilangan kemampuan berbicaranya, banyak teman-temannya membully dirinya. Ibu dari Almitra ini atau kita sebut saja dia Kamila bekerja sebagai semacam pelayan bagi para tahanan yang disediakan rumah di daerah pegunungan, karena Almitra sangat ingin bersama ibunya, ia pun mengikuti ibunya ke tempat ibunya bekerja. Kamila pun akhirnya menitipkan Almitra kepada Halim (sipir penjaga pintu masuk bagi para napi).
            Almitra yg mengikuti Kamila memasuki salah satu rumah tahanan secara sembunyi-sembunyi, sayangnya ia diketahui oleh penghuni tahanan bernama Mustafa. Kerennya Mustafa ini, ia mengetahui apa yang Almitra ingin katakan tanpa mendengar sepatah kata pun dari Almitra. Si Mustafa ini sangat bijaksana dan menceritakan berbagai hal bijak kepada Kamila dan Almitra serta Halim. Kebebasan Mustafa memberi dampak buruk juga bagi Kamila, karena si Mustafa sudah bebas, maka pekerjaan Kamila juga selesai sebagi pembantu Mustafa.
            Mustafa memang sangat bijak, ia mengajarkan banyak sekali hal-hal mengenai kehidupan yang dikemas secara asyik di dalam film ini dengan bebagai macam gaya ilustrasi yang menyenangkan juga. Mustafa benar-benar orang yang dianggap baik oleh masyarakat, segala apa yang Mustafa ajarkan sangatlah baik dan meberikan motovasi dan kebahagiaan di telinga pendengar ceritanya, sangat menarik dan penuh dengan makna. Namun begitu, Mustafa benar-benar sangat ditakuti dan dengan pembebasannya, ia akhirnya diharuskan pergi meninggalkan kota tempat ia tinggal dan harus pergi menjauh dari tempat tersebut.
            Saat ia memang dijadwalkan unutk pergi dari kota tersebut ia diharuskan bertemu dengan kepala kepolisian di daerah tersebut. Orang-orang pun mulai ramai mengatakan apa sebenarnya yang salah dari Mustafa? Dan keributan pun terjadi. Keributan pun akhurnya padam setelah Mustafa angkat bicara dan mulai memberikan nasehat kepada orang-orang di kerumunan, alhasil semua orang pun menjadi tenang kembali dan Mustafa menemui kepala kepolisian.
            Mustafa diberi kemudahan dalam hal pembebasannya bahwa ia tidak harus meninggalkan kota dan dapat tetap menetap di kota dengan syarat bahwa ia harus menandatangani surat perjanjian bahwa dia memberikan kesesatan dari semua hal yang ia ceritakan dan dia dianggap sebagai pembangkang kota karena apa yang ia ajarkan selalu memengaruhi orang-orang di kota. Karena ketidakmauan Mustafa, ia pun diberi tenggang waktu 1 malam unutk berfikir dan dimasukan ke dalam penjara.
            Almitra yang mengikuti Mustafa dari rumah tahanan Mustafa sampai tahanan yang ditempati Mustafa waktu itu dan ajaibnya Almitra berbicara dan ia pun memberikan semangat kepada Mustafa, Almitra juga tidak ingin Mustafa meninggal begitu saja karena dihukum. Mustafa kembali memberikan nasihat bahwa “Hidup dan mati adalah satu, laksana sungai dan laut yang juga satu” yang memaksudkan bahwa kita tidak perlu takut dan khawatir mengenai kapan kita akan mati. Mustafa pun menyuruh Almitra untuk membawa semua lukisan-lukisan yang dibuat oleh Mustafa dari rumah tahanannya yang lama dan menyebarluaskan ajaran baik Mustafa.
            Keesokan paginya adalah hari eksekusi bagi Mustafa, ia tetap tidk mau menandatangani surat perjanjian dan tetap berpegang bahwa ajarannya tidak mengandung unsur pengkhianatan. Beriringan dengan hal tersebut Kamila dan Almitra mengumpulkan semua lukisan yang dibuat oleh Mustafa, namun sangat disayangkan ketika semua lukisan sudah berhasil dikumpulkan dan mereka berhasil keluar dari rumah tahanan Mustafa di pegunungan, Mustafa pun dieksekusi mati pada waktu itu juga, namun ketika itu semua terjadi, Mustafa tidak mati dalam hari para warga kota tersebut, termasuk di hati Almitra dan Kamila.
            Nah, itulah cerita singkat tentang film ini. Film ini menggunakan animasi yang baik, seperti animasi lain yang pernah saya lihat berjudul “Berserk” film ini juga menggunakan style yang sama, namun lenih sederhana dan warna yang digunakan di film ini lebih baik walaupun gambar pendukung seperti lingkungan tidak begitu detail.
            Style yang digunakan untuk menggambarkan setiap cerita Mustafa pun berbeda-beda, dari style lukisan, pensil warna, dan macam lain gaya yang dimunculkan di film ini sangat combine dengan style dominan pada film ini, tidak ada kesan gap dari gambar ke gambar.
            Memang gambar dan animasi di film ini baik adanya, namun bagi penggemar film yang menunggu puncak klimaks cerita di tengah cerita, saya tidak terlalu suka dengan film ini, buat saya film ini terasa sangat membosankan dan membuat saya tertidur di tengah menonton film ini. Namun, bagi anda penggemar film yang menyampaikan motivasi kehidupan, film ini sangat cocok dan mengajarkan banyak sekali ilmu kehidupan bagi kita dan mengajarkan hal-hal baik dalam menyikapi hal-hal yang kadang berlawanan dengan pemikiran kita.

Share:

0 komentar